SMART QUEEN CLUB

Selamat datang di blog kami

Kamis, 28 Februari 2019

Dampak Sosial Modernisasi Hal 42-49 Kelas 6 Tema 9

DAMPAK SOSIAL MODERNISASI

HAL 42, 43, 46, 48-49 PEMBELAJARAN 4 SUBTEMA 1 TEMA  9 KELAS 6

kunci jawaban kelas 6 tema 9 subtema 1 pembelajaran 4 hal 42

Kunci Jawaban Halaman 42

Ayo Mencoba
Lakukan kegiata berikut ini dengan memperhatikan instruksi yang diberikan
A. Membuat Peta Pikiran
Dengan menggunakan bacaan di atas dan juga menggunakan sumber informasi lainnya yang sesuai, buatlah sebuah peta pikiran. Peta pikiranmu sebaiknya memuat beberapa hal berikut ini :
  1. Dampak modernisasi terhadap masyarakat, baik dampak positif maupun dampak yang merugikan yang perlu diwaspadai
  2. Menjelaskan contoh setiap dampak yang disebutkan dalam artikel. Contoh lain dapat didapatkan dari sumber informasi lain yang sesuai
  3. Tulisan dan gambar keseluruhan harus jelas dan mudah dibaca. Kamu dapat menggunakan pensil warna atau spidol untuk memperjelas dan membuatnya menarik
kunci jawaban kelas 6 tema 9 subtema 1 pembelajaran 4 halaman 42

Kunci Jawaban Halaman 43

B. Membuat kliping dampak modernisasi secara sosial
Kamu telah memahami dampak modernisasi dari artikel dan kegiatan sebelumnya. Sekarang buatlah kliping mengenai hal tersebut.

Lakukanlah kegiatan ini secara berpasangan. Kumpulkanlah paling sedikit dua artikel dan gambar dari surat kabar, majalah, atau media lainnya. Carilah artikel dan gambar yang menjelaskan dampak modernisasi terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Sebelumnya, bacalah perintah pembuatannya berikut ini.
  1. Gunakanlah surat kabar, majalah, atau media lain sebagai sumbernya.
  2. Jelaskan artikel tersebut dengan menggunakan kata tanya : di mana, siapa, mengapa, kapan,dan bagaimana
  3. Jangan lupa mencantumkan sumbernya
  4. Buatlah klipingmu semenarik mungkin agar mengundang  orang lain untuk membacanya. Tuliskan dengan kalimat sederhana bagaimana artikel dan gambar tersebut menjelaskan dampak modernisasi secara sosial
Artikel :

Dampak Jejaring Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat

A.    Perkembangan Jejaring Sosial

Pada awal abad yang baru ini, peradaban dunia dibawa ke dalam situasi yang paradoks. Di satu sisi, globalisasi telah melahirkan kesadaran manusia sebagai penghuni satu bumi. Sekat ruang dan waktu terasa sirna dihempas gelombang teknologi yang merambah dunia, akselarasi informasi dan komunikasi yang tak lagi mampu dihambat, yang semuanya itu menciptakan fenomena yang mengglobal. Namun di sisi lain, globalisasi pun telah merangsang munculnya kecenderungan lokalisasi, seperti munculnya aliansi regionalisme ekonomi, menguatnya kesadaran etnik, serta pencarian jati diri dari berbagai komunitas, beserta faham-faham yang menyertainya seperti gerakan fundamentalisme agama, militansi etnik, solidaritas teritorial dan berbagai fenomena komunitas lainnya.


Dalam realitas kebangsaan Indonesia, fenomena global juga memberikan dampak terhadap paradigma masyarakat. Pada satu sisi fenomena ini mendorong masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidup dalam kehidupan sebagai satu bangsa. Namun, pada sisi yang lain, bangsa ini telah memasuki ruang-ruang kepentingan komunitas, kelompok, dan kepentingan primordialisme lainnya yang merasuk dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya dan masyarakat.

Tak dapat dipungkiri bahwa bangsa Indonesia telah cukup lama berdaya upaya untuk menggagas demokrasi. Banyak pihak berpendapat bahwa demokrasi berakar pada nilai-nilai budaya bangsa, karenanya demokrasi bukanlah sesuatu yang baru bagi Indonesia, akan tetapi realitas yang ada adalah bahwa bangsa ini belum berhasil merumuskan konsep demokrasi yang substansial. Pembangunan demokrasi sangat erat kaitannya dengan partisipasi aktif masyarakat sebagai subjek dari demokrasi tersebut. Masyarakat harus memiliki kesadaran dan kepekaan untuk memainkan perannya dalam mendorong terjadinya pembangunan yang adil dan merata bagi segenap rakyat Indonesia.

Dalam perjalanan waktu, masyarakat Indonesia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang ada sekarang ini. Perkembangan teknologi informasi, akulturasi budaya, ekonomi global, dan banyak perkembangan zaman lainnya seharusnya tidak menjadi hambatan masyarakat dalam menjalankan perannya melakukan perubahan bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Masyarakat harus bersifat dinamis menyesuaikan diri dengan zaman, namun tetap mengedepankan aturan dan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Sehingga walaupun mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia, masyarakat tetap menjunjung tinggi kultur khas dari bangsa Indonesia.

Masyarakat Indonesia sekarang ini sudah mulai fasih memberdayakan teknologi informasi. Masyarakat menggunakan media sosial untuk berbagai aktivitas seperti bisnis online, publikasi kegiatan, menyampaikan gagasan, ataupun sekedar bertegur sapa dengan teman dan kolega. Kecenderungan masyarakat saat ini juga lebih suka sesuatu yang instan, cepat, dan tidak menghabiskan waktu. Fenomenanya dapat kita lihat bersama. Masyarakat yang dulu lebih senang berlama-lama membaca koran cetak, sekarang ini sudah cukup puas dengan membaca berita di twitter ataupun membaca koran secara digital sambil naik angkutan umum ke tempat kerja/kampus. Kita dapat melihat di angkutan umum seperti busway, angkot, kereta, dan angkutan massal lainnya, masyarakat menggunakan waktu perjalanannya untuk berselancar di dunia maya. Bahkan tidak jarang dalam sela-sela aktivitas kerja ataupun belajar, masyarakat menyempatkan diri untuk berjejaring sosial.

Saat ini telah banyak jasa jejaring sosial yang tersedia untuk diakses oleh masyarakat. Mulai dari Friendster yang ramai digunakan oleh masyarakat Indonesia di tahun 2002-2006, dilanjutkan dengan Facebook, MySpace, YouTube, Flickr, Twitter, dan lainnya. Setiap jejaring sosial menyediakan fasilitas yang unik dan berbeda-beda. Beberapa contohnya antara lain:

Friendster

Friendster merupakan salah satu jejaring sosial pertama yang populer di Indonesia. Jejaring sosial ini menawarkan konten dimana pengguna bisa membuat sebuah profil yang bisa terhubung ke profil orang lain. Kita dapat mengunggah foto ataupun menuliskan aktivitas kita di profil yang kita buat. Jejaring sosial ini populer pada awal tahun 2002 hingga 2006.

YouTube

YouTube adalah sebuah situs yang menyediakan konten untuk berbagi video, audio, berita, dan lainnya. Kita dapat mencari, mengunggah, ataupun mengunduh berbagai jenis data di website ini. Umumnya masyarakat menggunakan jejaring sosial ini untuk berbagi video dan berita.

Facebook

Facebook adalah jejaring sosial paling populer yang masih digunakan masyarakat hingga saat ini. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004. Jejaring sosial ini menawarkan konten dan fasilitas yang lebih lengkap dari jejaring sosial lainnya. Fasilitas yang diandalkan dari jejaring ini antara lain konten chat, berbagi foto dan video, beragam permainan Facebook, ataupun dapat berbagi status maupun catatan (note). Saat ini ada lebih dari 600 juta orang di dunia yang menggunakan Facebook dan Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang pengguna terbanyak.

Twitter

Twitter adalah jejaring sosial yang menfokuskan diri pada micro-blogging. Namun fokus ini menjadi keunggulan tersendiri dari Twitter. Twitter memungkinkan kita untuk mengikuti (follow) teman maupun orang lain yang ingin kita ketahui aktivitasnya. Kita juga dapat berbagi informasi terkini melalui jejaring ini. Twitter banyak digunakan oleh tokoh-tokoh masyarakat maupun artis untuk menyampaikan aktivitasnya maupun pemikiran-pemikiran dari tokoh-tokoh tersebut. Bahkan berbagai situs baik situs berita, lembaga pemerintahan, perusahaan, dan lainnya menggunakan media ini untuk menyampaikan aktivitasnya.

Change.org

Change.org adalah jejaring sosial yang digunakan sebagai wadah bagi masyarakat untuk memberikan petisi terkait suatu kondisi ataupun permasalahan. Banyak digunakan oleh masyarakat global untuk mengangkat isu-isu yang terjadi di lingkungan dunia. Masyarakat Indonesia sendiri mulai menggunakannya pada tahun 2010. Banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang kemudian diangkat melalui media ini seperti terkait ekosistem Gunung Leuser, stop mobil murah, dan kampanye-kampanye lainnya.

B.    Perubahan Sosial

Fenomena belakangan ini, Gerakan-gerakan di Timur Tengah, Brasil, dan negara-negara lainnya yang merintis terjadinya perubahan sosial diawali dengan gerakan di media sosial. Diskusi-diskusi yang selama ini dilakukan secara bertatap mata di dunia nyata juga mulai beralih ke dunia maya. Oleh karena itu, di era sekarang ini media sosial telah menjadi salah satu ujung tombak gerakan pemikiran dalam mendorong terjadinya perubahan sosial di tengah masyarakat.

Berbagai lembaga seperti lembaga pemerintah, perusahaan, lembaga masyarakat seperti NGO dan LSM mengganggap teknologi informasi ini penting sehingga memiliki pengurus/pegawai di bidang komunikasi. Mereka memiliki tugas untuk rutin mengunggah setiap informasi aktivitas dan data terkait tugas dan tanggung jawab dari lembaga tersebut. Harapannya masyarakat ataupun pendukung lembaga tersebut akan mendapatkan perkembangan aktivitas lembaga tersebut secara update.

Saat ini, informasi bisa diakses oleh masyarakat dengan cepat. Berita yang terjadi di pulau bahkan belahan dunia lain dapat diketahui hanya dalam hitungan menit bahkan detik. Ini jauh berbeda dengan era sebelum perkembangan teknologi informasi dimana informasi ataupun berita baru bisa diketahui setelah menunggu beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Kondisi ini memberikan pengaruh terhadap perubahan sosial. Masyarakat, baik di perkotaan maupun perdesaan, ataupun di pusat maupun daerah dapat mengetahui setiap informasi dan berita yang terjadi di tengah masyarakat dalam waktu yang cepat. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh gerakan sosial di Brazil dan Timur Tengah, dan beberapa kali juga dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia mulai memberdayakan jejaring sosial untuk melakukan advokasi dan kampanye terhadap berbagai permasalahan masyarakat maupun kebijakan yang tidak sesuai dengan kehendak masyarakat. Dalam prakteknya, beberapa kampanye dan advokasi yang dilakukan dengan jejaring sosial berhasil mencapai tujuannya. Kita dapat mengingat kampanye “koin untuk Prita” yang didukung oleh ribuan masyarakat yang bahkan tidak pernah kenal ataupun bertemu dengan Prita. Begitu juga sekarang ini banyak kampanye yang sedang dijalankan, baik melalui media Facebook, Twitter, Change.org, dan lainnya.

Dalam artikel koran Kompas bulan November lalu, dituliskan topik tentang Demokrasi Digital. Terdapat tiga pembagian generasi sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun pembagian tersebut antara lain:
  • Generasi X = lahir pada tahun 1966 – 1976 (konservatif)
  • Generasi Y = lahir pada tahun 1977 – 1994 (transisi)
  • Generasi Z = lahir pada tahun 1995 – 2005 (baru/ICT)
Saat ini yang menjadi pemimpin di Indonesia dalam berbagai bidang (sosial, politik, budaya, dan lain-lain) masih generasi X. Sementara itu, generasi Y yang adalah generasi transisi teknologi sudah mulai masuk ke dalam sistem. Dan dalam waktu yang tidak lama, generasi Z juga akan segera masuk ke dalam sistem. Hal ini akan berdampak terhadap kondisi sosial masyarakat. Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia belum merata, termasuk dalam hal pemahaman terkait pemanfaatan teknologi informasi, khususnya jejaring sosial. Oleh karena itu, pemerintah maupun stake holder di dalam masyarakat harus menyikapi perkembangan ini dengan seksama agar perkembangan teknologi ini dapat membawa manfaat terhadap perkembangan pembangunan masyarakat dan bukannya mudarat.

C.     Dampak Negatif Jejaring Sosial

Dampak negatif dari jejaring sosial ini adalah pemanfaatan jejaring sosial yang tidak sesuai dengan fungsinya. Berbagai aksi kejahatan dapat terjadi melalui jejaring sosial. Maraknya penipuan melalui media sosial, pencemaran nama baik, pencurian identitas, peredaran narkoba, akses pornografi dan pornoaksi, serta beragam tindak kejahatan lainnya. Selain itu penggunaan jejaring sosial yang tidak sesuai dengan umur juga memberikan dampak terhadap mental masyarakat, khususnya anak-anak. Anak-anak yang terlalu cepat mengakses jejaring sosial dan kurang mendapat pembinaan dari guru ataupun orangtua akan membuat anak tersebut cenderung anti sosial. Anak tersebut akan lebih senang bersosial melalui jejaring sosial ketimbang melalui aktivitas pertemanan di dunia nyata. Selain itu anak yang mudah mengakses jejaring sosial akan lebih rawan terkena aktivitas kejahatan di dunia maya seperti mengakses situs pornografi, pencurian anak, dan lainnya.

Dalam aktivitas gerakan sosial, penggunaan jejaring sosial juga memberikan dampak negatif. Masyarakat lebih berani berkomentar di media sosial, namun tapi tidak berani mempertanggungjawabkan pendapatnya di dunia nyata. Tidak jarang jejaring sosial digunakan untuk mencemarkan nama baik individu maupun institusi. Beberapa pelaku terorisme juga mengaku belajar merakit bom melalui jejaring sosial. Gerakan-gerakan primordial, anti SARA juga berkembang melalui jejaring sosial. Banyak situs dan akun-akun dunia maya yang menghina suku, agama, ataupun golongan lainnya. Apabila tidak ada hukum yang mengatur pemanfaatan media teknologi informasi ini, dikuatirkan hal ini akan membawa dampak negatif terhadap masyarakat bahkan mengganggu keamanan, ketertiban, dan kedamaian di tengah masyarakat.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dari penyalahgunaan teknologi informasi, termasuk jejaring sosial, pemerintah mengeluarkan UU No. 11 Tahun 2008 yang berisikan tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Terdapat sanksi baik pidana maupun uang terhadap berbagai pelanggaran yang ditimbulkan dari penyalahgunakan teknologi informasi ini. Sudah terdapat beberapa tindak pidana yang ditujukan kepada pelanggar UU No. 18 Tahun 2008. Dengan adanya undang-undang ini diharapkan dapat menjadi batasan bagi masyarakat yang bebas memanfaatkan jejaring sosial ini.

Namun, selain lewat pendekatan peraturan untuk menangani penyalahgunaan jejaring sosial, pemerintah dan berbagai lembaga masyarakat perlu melakukan pelatihan dan lokakarya bagi masyarakat sebagai langkah pencegahan, mulai dari tingkat anak-anak, remaja, hingga orang tua. Dengan ini, masyarakat akan mengerti bagaimana menggunakan teknologi informasi dan jejaring sosial yang baik dan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan adanya pendidikan ini, harapannya jejaring sosial dapat mendukung terjadinya perubahan sosial yang positif dalam masyarakat sehingga dapat lebih cepat mencapai pembangunan yang dicita-citakan.

sumber :
https://www.kompasiana.com/sahatmps/54f7baf0a33311be208b4756/dampak-jejaring-sosial-terhadap-perubahan-sosial-masyarakat

Kata tanya :
  • Kapan Facebook didirikan? (tahun 2004)
  • Bagaimana jejaring sosial bisa memberi dampak negatif? ( berbagai aksi kejahatan dapat terjadi melalui jejaring sosial, seperti pencemaran nama baik, pencurian identitas, peredaran narkoba, dan lain-lain)
  • Di mana tempat masyarakat dalam melakukan aktivitas jejaring sosial? (di dunia maya/ online)
  • Siapa contoh individu yang berhasil memakai jejaring sosial untuk kampanye dan advokasi? (Prita dengan program kampanye "Koin untuk Prita")
  • Mengapa lembaga pemerintah, perusahaan, lembaga masyarakat menganggap teknologi informasi penting? (Karena lembaga/organisasi tersebut berharap masyarakat ataupun pendukung lembaga tersebut akan mendapatkan perkembangan lembaga tersebut secara update)
Kunci Jawaban Halaman 46

Pada tempat yang disediakan, tuliskan isi cerita dari cerita fiksi di atas.
Watak Tokoh Utama :
Antusias, bertanggung jawab
Watak Tokoh Tambahan :
Bijaksana, sabar
Gambar Tempat Peristiwa :
Rumah Rino
Hubungan antara Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan :
Hubungan keluarga/Hubungan kakak beradik
Isi Cerita :
Rino berpikir keras saat pulang sekolah, ia mendapat tugas dari gurunya untuk membuat proyek sekolah. Kakaknya yang bernama Argia bertanya kepada Rino tentang masalah yang sedang dihadapi. Rino kemudian bercerita kepada kakaknya. Kakaknya yang baik segera membantu permasalahan yang dihadapi Rino dengan memanfaatkan internet, yaitu tentang berbagai cara membuat barang-barang yang diperlukan Rino untuk dijual di sekolah dalam kegiatan proyek sekolah. Kakak Rino juga menasihati agar Rino bijaksana dalam menggunakan internet.

Kunci Jawaban Halaman 48-49

Bersama dengan teman sebangkumu jawablah beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Apa makna persatuan dan kesatuan bangsa dari bacaan tersebut?
Makna persatuan dan kesatuannya adalah Negara  Indonesia sebagai bentuk persatuan dari kumpulan suku-suku di Indonesia yang beragam dan mendiami wilayah geografis pulau-pulau di Indonesia.
Makna persatuan dan kesatuan juga diartikan rasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang bermukim di dalam wilayah Indonesia
Makna persatuan dan kesatuan juga berarti semangat bagi para pemuda bangsa yang berikrar dalam Sumpah Pemuda

2. Apa makna persatuan bangsa menurutmu sendiri?
Perbedaan-perbedaan yang ada tidak menjadi sumber perpecahan, tetapi justru menjadi sumber persatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lain.

3. Bagaimana persatuan dan kesatuan bangsa diupayakan oleh para pendiri bangsa?
Diawali dengan berdirinya Budi Utomo tahun 1908, sebagai organisasi persatuan pertama di Indonesia, dilanjutkan dengan ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928 dan puncaknya adalah adanya Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

4. Bagaimana makna persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia saat ini? Berikan beberapa contoh!
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia saat ini terus dipelihara, karena sangat penting bagi bangsa Indonesia yang memiliki ratusan suku dan adat budaya. Dengan tetap adanya persatuan maka rasa kebersamaan, sikap toleransi, kekeluargaan dan saling melengkapi akan tetap terjaga.
Contoh : 

  • Mempelajari seni budaya dan kearifan lokal demi menjaga budaya Indonesia dari pengaruh gempuran budaya asing
  • Menjalin silaturahmi dengan kerabat dan warga sekitar
  • Tidak membeda-bedakan suku, ras, ataupun agama yang akan membuat perpecahan

5. Carilah satu berita utama tentang peristiwa yang terjadi di Indonesia. Berita utama tersebut berkaitan dengan persatuan dan kesatuan bangsa. Bacalah berita utama tersebut dengan saksama. Diskusikan dengan teman sebangkumu tentang makna persatuan dan kesatuan yang ada di dalam berita utama tersebut.

sumber : https://www.suara.com/news/2017/07/08/133230/jusuf-kalla-nkri-kuat-karena-keragaman

Wakil Presiden RI Yusuf Kalla mengatakan kekuatan yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia justru karena ada perbedaan dan keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika.
"Kekuatan bangsa ini justru karena perbedaannya. Kita melihat bagaiman keragaman itu menjadi indah dan menguatkan bangsa ini" kata wapres saat menghadiri Pesta  Bolon Simbolon 2017 di Jakarta, Sabtu 8 Juli 2017
Wapres mengatakan, meski Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, adat istiadat, dan kebudayaan yang berbeda namun tetap bersatu dalam memperjuangkan NKRI
"Coba bayangkan kalau negeri ini pecah belah, orang Batak ke Jawa harus pakai paspor, orang Sulawesi mau ke Jawa juga harus pakai paspor untuk mengunjungi satu sama lain" tambah dia
Wapres mengatakan, acara Pesta Horja Adat Batak yang merupakan prosesi ritual adat kebesaran masayrakat Batak yang dilakukan sejak dahulu membuktikan bahwa begitu beragamnya suku-suku, kebiasaan dan adat istiadat di tanah air.
"Di sini kita berada di keluarga suku Batak yang dinamis dan kadang-kadang meledak-ledak yang kalau berbicara terus terang, juga perantau. Kita juga punya suku Padang yang selalu indah dalam berbahasa santun dengan segala kearifannya" katanya
Ada juga suku Jawa yang tenang, NTT yang suka merantau dan pekerja keras dan Sulawesi yang merupakan kampung halaman asal Wapres Yusuf Kalla dengan keterbukaannya yang hampir sama dengan suku Batak.
Menurut wapres perbedaan karakteristik suku-suku di Tanah Air itulah yang juga menjadi kekuatan bangsa dan bersama-sama berjuang membangun negara yang maju dan adil
Wapres hadir dalam acara tersebut meresmikan Pesta Bolon Simbolon 2017. Saat tiba di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta. Wapres disambut upacara adat Batak yang diakhiri dengan disampirkannya ulos ke punggung Wapres Kalla
(antara)

Hal 50⏩
⏪Hal 38

1 komentar: