SMART QUEEN CLUB

Selamat datang di blog kami

Kamis, 11 April 2019

Pasar Tradisional Muara Kuin Kelas 5 Tema 9 Hal 191-192

PASAR TRADISIONAL MUARA KUIN

KELAS 5 TEMA 9 KEGIATAN BERBASIS LITERASI HALAMAN 191, 192

kunci jawaban tema 9 kelas 5 halaman 191-192
(buku.kemdikbud.go.id)
Suatu Pasar tradisional pada umumnya adalah suatu tempat jual beli di atas tanah. Kita dapat menemui macam-macam warung di dalam pasar. Namun, keadaan itu berbeda dengan kondisi yang ada di Pasar Muara Kuin. Pasar Muara Kuin berbeda serta unik karena kegiatan jual belinya berada di atas sungai. Kegiatan dalam jual beli menggunakan perahu-perahu kecil sebagai lapak dagangannya. Pasar Muara Kuin disebut juga sebagai Pasar Apung. Pasar Apung merupakan suatu pasar tradisional unik yang terdapat di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Kota Banjarmasin itu memiliki kondisi alam yang dilewati oleh banyak sungai. Maka tak heran jika kota ini juga dikenal dengan sebutan sebagai negeri seribu sungai. Karena kondisi alam itu, masyarakat di daerah Banjarmasin menggunakan prasarana transportasi sungai. Mata pencaharian masyarakat Banjarmasin dipengaruhi oleh warisan budaya dari suku bangsa Banjar, yaitu berdagang. Mereka memanfaatkan kondisi alam yang ada berupa sungai untuk berdagang. Para penduduk membuka lapak mereka di atas perahu di sepanjang sungai dan mereka menjual barang dagangan mereka berupa hasil bumi

Pasar terapung merupakan suatu pasar yang tumbuh secara alami dikarenakan posisinya yang berada di pertemuan beberapa anak sungai. Pasar terapung ini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Hingga sekarang pasar terapung masih menjadi ikon objek wisata di Kota Banjarmasin. Mungkin juga menjadi satu-satunya pasar tradisional yang terapung yang ada di Indonesia.

Danu pertama kali berkunjung ke kota Banjarmasin. Danu ikut bersama ayah dan ibunya berkunjung ke Kota Banjarmasin karena saudara ibu Danu memiliki hajatan. Di Kota Banjarmasin tersebut Danu bertemu dengan saudara-saudarannya. Saat Danu berkumpul dengan saudara-saudaranya, Danu mengungkapkan keinginannya untuk dapat melihat Pasar terapung.

"Baiklah, Danu. Untuk besok Paman akan antar kamu untuk berkeliling di pasar terapung dengan perahu." kata Paman Rizki
"Asyik..., aku akan keliling sungai dengan naik perahu, Paman! Ayo, ayah dan ibu ikut juga ya? kata Danu sambil tersenyum penuh kegembiraan.
"Ayah dan Ibu Danu tertawa melihat ekspresi Danu
"Ayolah, Kak. Sekalian saja kalian ikut! Besok kan hari Minggu, dan sekarang setiap hari Minggu pagi dari pukul 07.00-10.00 WITA, ada suatu kegiatan program Giat Pasar Terapung. Kegiatan itu diadakan di Siring Sungai Martapura yang berada di Jalan P. Tendean," kata Paman Rizki.

Ayah dan Ibu Danu hanya tersenyum setelah mendengar bujuk rayu dari Paman Rizki. Kemudian, Paman Rizki menjelaskan kepada Danu bahwa masyarakat di Kota Banjarmasin telah melakukan kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada berupa sungai.

Pada hari Minggu pagi, danu dan keluarganya pergi untuk menikmati keindahan Pasar Apung yang telah melegenda. Danu sangat senang ketika menaiki perahu kecil. Dan Danu kagum dengan transaksi jual beli yang terjadi di atas perahu

"Wah, mereka sangat keren sekali," ungkap Danu
"Beginilah, nak. Begini cara hidup masyarakat daerah sini. Mereka selalu memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi dan juga sebagai tempat berdagang. Dan Kegiatan ekonomi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu," kata Paman Rizki.
"Pantas saja kalau pasar ini termasuk salah satu jenis pasar terunik."
"Iya, Danu. Dan mungkin hanya di sini kamu dapat melihat pasar seperti ini," kata Paman Rizki.
"Benar-benar mengasyikkan ya, Paman," kata Danu
"Wah, pisang-pisang yang diperjualbelikan sangat menarik, Danu. Aku jadi ingi membeli pisang serta kelapa itu," kata ibu Danu.
"Ayo, kita dekati saja penjual itu," kata Paman Rizki

Ibu Danu menanyakan harga pisang serta kelapa kepada penjual. Kemudian, Ibu menawar harga yang diajukan oleh penjual. Dan kelebihan berbelanja di pasar tersebut adalah harga bisa ditawar. Dan Ibu Danu tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Akhirnya, Ibu Danu dan penjual tersebut mencapai harga kesepakatan. Kemudian Ibu Danu memberikan uang kepda pedagang pisang dan Ibu Danu juga menerima pisang beserta Kelapa.

"Ayo Paman, kita berkeliling lagi" kata Danu.
"Wah, Danu senang ya? Dan lihatlah Danu. Di Pasar terapung ini, para pedagang menjual dagangannya dengan perahu kayu. Nama perahu kayu itu dikenal dengan sebutkan jukung," kata ayahnya.
"Iya, ayah"

Kemudian, Danu dan keluarga mengelilingi Pasar terapung. Di pasar terapung Danu melihat beberapa penjual makanan khas dari Banjarmasin, seperti soto Banjar dan nasi Sop Banjar. Dan ada juga beberapa pedagang yang menual kue, pakaian, serta ikan. Setelah puas berkeliling di tempat itu, Danu dan keluarga kembali ke dermaga penyewaan perahu. Saat pulang, Danu memperhatikan pemandangan sekeliling. Ternyata di sepanjang sungai Danu melihat pemandangan rumah-rumah masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Barito. Tampak semua rumah masyarakat di sana terbuat dari kayu.

"Ayah, apakah merekat itu tidak takut untuk tinggal di daerah aliran sungai?" tanya Danu kepada ayahnya.
"Sudah sejak dari lahir mereka tinggal di daerah sini Danu. Jadi mereka sudah terbiasa untuk hidup berdampingan dengan alam sekitar," kata ayah.
"Apakah rumah-rumah kayu itu tahan terhadap air sungai, yah?"

Tiba-tiba Paman Rizki berkata menjawab pertanyaan dari Danu, "Rumah-rumah di sini tidak mudah rusak walau bahan bangunannya terbuat dari kayu, Danu. Karena kayu yang digunakan untuk membangun rumah masyarakat sekitar sini berasal dari kayu Ulin. Kayu Ulin terkenal kuat, dan akan semakin kuat apabila terkena air,"kata Paman Rizki.

"Berarti kayu Ulin itu banyak terdapat di daerah sini ya, Paman?"
"Iya, Danu. Masyarakat di sini memanfaatkan hasil dari hutan berupa kayu Ulin tersebut untuk membangun rumah," jawab Paman Rizki.

Ayah dan Ibu Danu kemudian mengajak Danu dan Paman Rizki untuk makan Soto Banjar. Kemudian, mereka semua menuju warung yang menjual soto khas Banjar. Kemudian mereka memesan soto Banjar dan beberapa minuman.

"Ayah kok minum air mineral dan Paman memesan es teh?" tanya Danu
"Iya, jawab Ayah. Dan Paman Rizki mengangguk tersenyum
"Kenapa Danu?" tanya Paman Rizki
"Berarti ayah mengonsumsi zat tunggal karena ayah meminum air putih, dan Paman Rizki mengonsumsi zat campuran karena telah meminum es teh. Sebab es teh terdiri atas air, teh, dan gula" kata Danu

Hampir bersamaan ayah, ibu serta paman Rizki tertawa mendengar penjelasan dari Danu

"Sudahlah Danu, Ayo kita makan dulu. Dan jangan lupa berdoa terlebih dahulu, ya?" kata ibu.
"Silakan menikmati ya." kata Paman Rizki
"Baik, Bu. Ini pengalaman pertama buat Danu makan di atas perahu."

Mereka kemudian menikmati soto Banjar. Setelah makan, kemudian mereka berfoto bersama dengan latar belakang pasar terapung. Setelah mereka pusa, mereka kembali lagi ke dermaga. Beberapa menit kemudian, Danu beserta keluarga sudah sampai di dermaga. Paman membayar jasa sewa jukung. Kemudian, mereka naik ke daratan kembali.

Dan menurut penjelasan dari Paman Rizki, seiring dengan perkembangan zaman, Pasar terapung ini kemudian menjadi tempat tujuan wisata yang menjadi andalan di Kota Banjarmasin. Objek wisata Pasar terapung ini juga cukup diminati oleh para wisatawan hal ini dikarenakan letaknya juga mudah dijangkau. Lokasinya yang berada di dekat Kota Banjarmasin juga menyebabkan banyak orang yang menyempatkan diri menikmati keunikan dari Pasar terapung tersebut.

Danu mendengarkan penjelasan dari Paman Rizki. Dan Danu menjadi paham bahwa kondisi alam di daerah tersebut memengaruhi terhadap kegiatan ekonomi penduduk. Sebab sebagian besar dari masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidup. Mereka memanfaatkan sumber daya alam, yang berupa sungai yang digunakan sebagai sarana transportasi dan juga tempat berdagang.

Kunci Jawaban Halaman 191

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Di mana letak dari Pasar Apung?
    Jawaban :
Terletak di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan

2. Sumber daya alam apa yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di tepi Sungai Barito?
    Jawaban :
Sumber daya alam yang dimanfaatkan adalah kayu Ulin. Kayu Ulin terkenal kuat sehingga digunakan untuk membuat bangunan rumah

Kunci Jawaban Halaman 192

3. Apakah yang dimaksud dengan zat tunggal dan yang dimaksud zat campuran?
    Jawaban :
Yang dimaksud zat tunggal adalah suatu zat yang terdiri atas materi satu jenis/sejenis. Sedangkan zat campuran adalah suatu zat yang terdiri atas beberapa materi atau terdiri atas beberapa zat tunggal

4. Mengapa es teh disebut juga sebagai zat campuran?
    Jawaban :
Karena terdiri atas beberapa komponen penyusun, yaitu air, gula, teh serta es batu

5. Apakah mata pencaharian masyarakat Banjar juga dipengaruhi oleh kondisi alam yang ada di daerah itu? Jelaskan.
    Jawaban :
Benar/ya, mata pencaharian penduduk Banjar dipengaruhi oleh kondisi alam sekitarnya. Karena daerah Banjar banyak dikelilingi sungai, sehingga kegiatan masyarakat di daerah tersebut banyak dilakukan di atas air, yaitu berdagang di pasar terapung. Mereka juga menggunakan perahu sebagai alat transportasi

1 komentar: